Sunat Konvensional Masih Eksis dari dulu hingga Sekarang di Kota Demak

SUNAT KONVENSIONAL YANG MASIH EKSIS DARI DULU HINGGA SEKARANG

Sunat atau disebut juga dengan sirkumsisi ini memang diwajibkan dalam agama atau ajaran tertentu, tentu masyarakat indonesia sudah tidak asing lagi dengan yang namanya sunat karena sudah menjadi tradisi pada masyarakat tertentu. bukan dari segi agama saja melainkan dalam segi medis juga sangat menganjurkan karena banyak manfaat yang dapat diperoleh dari sunat itu sendiri. Sunat biasanya dilakukan dengan memotong atau mengurangi sebagian kulit yang menutupi bagian depan penis. Didalam agama islam sunat sudah dilakukan sejak jaman Nabi Ibrahim AS pada usianya yang menginjak 80 tahun. seorang laki-laki diwajibkan untuk dilakukan khitan karena dapat menambah kesempurnaan dalam beribadah. seseorang yang telah disunat tidak perlu khawatir tentang kebersihan penis dari sisa air kencing.
dalam dunia medis sangat menganjurkan untuk melakukan khitan karena sangat banyak manfaat yang diperoleh dari berkhitan untuk kesehatan seperti mencegah terjadinya infeksi, mengurangi resiko penyakit menular, menjaga kesehatan kemaluan, kanker pada penis, serta masih banyak lagi manfaat yang diperoleh dari berkhitan. Bukan tidak mungkin karena banyaknya manfaat yang diperoleh dari berkhitan para pakar kesehatan menganjurkan untuk melakukan khitan.

sunat konvensional

METODE BEDAH KONVENSIONAL/SIRKUMSISI

Metode bedah ini biasanya dilakukan dengan bedah minor sama seperti metode pada umumnya. Pada teknik bedah minor dilakukan anestesi dengan bius lokal, setelah itu kulup dijepit dan ditarik lurus searah jam 12 dan jam 6. kemudian dilakukan pemotongan kulup oleh dokter atau tenaga medis menggunakan alat yang sudah disterilkan yaitu menggunakan gunting, serta alat lainya yang digunakan dalam proses sunat. setelah dilakukan pemotongan kulup penis, perdarahan akan terjadi, sehingga harus dibersihkan. seiring dibersihkan dokter atau tenaga medis akan memulai untuk melakukan penjahitan pada area luka dengan benang yang dapat diserap oleh tubuh, dijahit memutar mengelilingi penis. bedah sirkumsisi membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 30-50 menit. setelah luka sunat dijahit memutar kemudian luka wajib diperban, hal ini untuk mengantisipasi luka dari perdarahan yang mungkin terjadi serta agar luka tetap bersih dan kering. setelah sunat perlu dilakukan penggantian perban selama kurang lebih tujuh hari sampai luka mengering, juga untuk mengetahui keadaan luka sunat. sikecil juga diharuskan untuk menjaga area yang luka agar tetap bersih dan tidak boleh basah agar jahitan dapat menutup dengan sempurna.

KELEBIHAN SUNAT KONVENSIONAL

Sudah tidak asing lagi tentunya dengan metode ini karena sudah umum di masyarakat dan paling sering digunakan. berikut merupakan kelebihan dari sunat konvensional, seperti :

1.biaya sangat terjangkau

Sudah banyak yang mengetahui untuk metode ini pada umumnya memiliki biaya yang sangat terjangkau dibanding sunat modern pada saat ini. biaya yang dibutuhkan untuk sunat konvensional ini relatif lebih murah daripada dengan sunat-sunat yang lainya. maka tak heran banyak masyarakat dikalangan menengah kebawah lebih memilih sunat konvensional daripada sunat modern karena harganya relatif lebih murah.

2. dapat diterapkan pada semua umur

Sunat dengan metode konvensional memang diperuntukan untuk semua usia. sunat konvensional bisa dilakukan pada semua pasien dari mulai usia balita hingga usia dewasa. jadi tidak perlu khawatir untuk usia dewasa yang belum disunat bisa dilakukan sunat dengan metode konvensional ini.

3. Semua dokter atau tenaga medis dapat melakukannya

Semua dokter dan tenaga mendis ini dapat melakukan bedah minor atau sunat metode konvensional. Metode ini menggunakan bedah minor dengan alat yang sudah disterilkan seperti pinset dan gunting yang bisa dilakukan oleh semua dokter dan tenaga medis. jadi tak heran kalau metode ini sudah sangat umum dimasyarakat.

4. resiko bahaya yang minimal

metode ini merupakan sunat yang minim resiko bahaya, karena pendarahan yang terjadi pada metode ini merupakan hal yang sudah umum terjadi dan itu adalah situasi normal yang bisa dicegah dengan ketersediaan peralatan medis yang sesuai standar.

KELEMAHAN SUNAT KONVENSIONAL

Meski demikian sunat konvensional juga mempunyai kelemahan juga seperti yang ingin saya sampaikan kali ini, berikut beberapa kelemahanya :

1.Pendarahan yang cukup banyak

Proses pemotongan sunat metode konvensional menggunakan gunting bedah, hal ini menjadikan perdarahan yang banyak. berbeda dengan metode sunat modern seperti saat ini yang minim pendarahan sunat konvensional ini menyebabkan pendarahan yang cukup banyak karena luka sayatan yang cukup besar. metode konvensional ini sangat tidak cocok untuk anak yang takut dengan darah karena darah yang keluar cukup banyak.

2.Kurang rapi

kerapihan sunat konvensional sangat kurang dibandingkan sunat modern pada saat ini, karena setiap tenaga medis pasti beda untuk kerapihanya dan luka dari sunat konvensional tampak basah daripada sunat modern yang tampak kering. sunat metode konvensional pemotonganya tidak rapi karena menggunakan gunting untuk memotong serta bentuk fisik dari penis pasien yang berbeda-beda juga berpengaruh terhadap kerapian hasil. berbeda dengan sunat modern yang menggunakan cetakan sebelum proses pemotongan.

3.terlalu banyak jahitan

Karena luka dari sunat metode konvensional cukup besar bukan tak mungkin jahitanya juga banyak dan pastinya terlihat tidak rapi. luka sunat harus dijahit memutar mengelilingi penis, sehingga bentuk dari luka tidak akan mulus karena terdapat jahitan. metode konvensional tidak cocok untuk yang ingin mendapatkan hasil yang mulus karena terdapat banyak sekali jahitan.

4.Rasanya lebih sakit

Yang dirasakan pada sunat konvensional memang lebih sakit dari sunat modern pada saat ini, karena menggunakan gunting untuk memotong kulup dan luka cukup besar. Belum lagi ketika anestesi lokalnya sudah mulai hilang pasti akan terasa sangat sakit serta panas pada area penis. apalagi ketika dilakukan ganti balut/perban biasanya lebih sakit karena luka bekas sunat menempel pada perban, jika ditarik paksa dapat menyebabkan perdarahan.

5.Rawan infeksi

sunat dengan metode konvensional memang rawan terjadi Infeksi dari jahitan yang cukup banyak. infeksi yang terjadi biasanya terjadi karena luka yang cukup besar serta karena alat yang digunakan kurang steril. pada sunat konvensional jika perawatanya salah sangat berpotensi terjadi infeksi yang ditandai dengan kemerahan pada area sekitar luka. hal ini sangat mungkin terjadi pada sunat metode konvensional.

6. proses sunat yang berlangsung lama

berbeda dengan sunat modern seperti saat ini, sunat metode konvensional mengguankan bedah minor dan terjadi perdarahan sehingga proses Sunat konvensional membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 30-50 menit. waktu yang diperlukan juga tergantung kesulitan serta anak yang tidak rewel sewaktu dilakukan sunat. perdarahan yang terjadi juga berpengaruh terhadap proses sunat karena harus membersihkan sembari menjahit luka agar perdarahan yang terjadi tidak keluar secara terus menerus.

7. proses penyembuhanya lama

proses penyembuhan sunat dengan metode konvensional dapat berlangsung lebih lama karena luka yang besar dan basah serta jahitanya yang banyak, sehingga proses penyembuhan luka jadi sangat lama. luka harus senantiasa tertutup balutan agar tetap bersih dan kering. pola perawatan dari anak juga sangat berpengaruh terhadap penyembuhan luka sunat.

PERAWATAN SUNAT KONVESIONAL

1. Minum obat pereda nyeri

Obat pereda nyeri sangat berguna untuk mengatasi nyeri pasca khitan, nyeri pasca khitan bisa terjadi ketika anestesi lokal sudah habis. biasanya setelah khitan praktisi sunat memberikan obat pereda nyeri, diharapkan obat pereda nyeri dapat meringankan nyeri pasca sunat. minumlah obat pereda nyeri sesuai resep yang diberikan.

2. Jaga luka bekas khitan agar tetap bersih dan kering

Anak diharuskan untuk menjaga kebersihan luka agar tetap bersih dan kering, keluarga juga bisa memantau kebersian anak. luka dapat dibersihkan menggunakan kassa sterildibasahi dengan air hangat kemudian dililitkan ke luka sunat. luka sunat yang bersih akan cepat dalam proses penyembuhan.

3. Jaga luka agar tidak terkena air

Pada metode ini tidak diperbolehkan terkena air terlebih dahulu, karena dapat menyebabkan jahitan luka menjadi lepas karena terkena air. air juga dapat menyebkan luka menjadi lembab sehingga dapat menghambat proses penyembuhan luka, luka yang lembab bisa dibersihkan menggunakan handuk dengan cara dililitkan ke penis. jika perban basah terkena air diharuskan untuk kontrol ganti perban.

4. Anjurkan anak beristirahat

berbeda dengan sunat modern yang boleh langsung beraktivitas, sunat dengan metode konvensional dianjurkan untuk beristirahat terlebih dahulu selama beberapa hari untuk menghindari bengkak. bukan berarti harus tidur gak boleh beraktivitas tetapi meminimalkan aktivitas yang dilakukan. karena dengan metode ini sangat rawan terjadi bengkak.

5. Kontrol ganti perban

lakukan kontrol ke dokter untuk ganti perban serta untuk mengetahui keadaan luka, perban perlu dilakukan pergantian agar tidak terjadi infeksi yang disebabkan dari perban yang kotor. biasanya sekitar 3 harian diharuskan untuk kontrol ganti perban untuk menjaga agar perban sealu bersih.

SUNAT KONVENSIONAL TERSEDIA DI RUMAH SUNAT DEMAK

Jika berminat dengan dengan sunat metode konvensional anda dapat menghubungi Rumah Sunat Demak. anda dapat mempercayakan Rumah Sunat Demak sudah didukung oleh tenaga medis yang sudah berpengalaman di bidangnya. Rumah Sunat Demak juga sudah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai sehingga membuat anak menjadi nyaman.
begitulah penjelasan singkat dari rumahsunatdemak.com mengenai sunat konvensional dari kelebihan, kekurangan, serta perawatan dari sunat klam. para orang tua tidak perlu takut ataupun ragu untuk menjadikan Rumah Sunat Demak sebagai pilihan bagi ananda tercinta. bapak ibu dapat mengunjungi kami di rumahsunatdemak.com rumah sunat demak merupakan tempat sunat terbaik di bidangnya lantaran dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman dan tersertifikasi.